Pengertian dan Perbedaan Jenis Database

Database

 

Teknologi informasi saat ini sangat berkembang dan memberikan dampak yang besar dalam berbagai bidang. Salah satu yang paling penting adalah sistem penyimpanan dan pengelolaan data. Ada berbagai jenis sistem penyimpanan data yang banyak penggunanya saat ini, termasuk relational, NoSQL, dan graph databases.

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan dan kelebihan dari masing-masing jenis sistem penyimpanan data tersebut. Kita akan membahas bagaimana relational databases untuk mengelola data yang terstruktur dengan baik. Bagaimana teknologi NoSQL databases untuk mengelola data yang tidak berstruktur dengan baik, dan bagaimana graph databases digunakan untuk mengelola data yang memiliki relasi kompleks dengan baik.
 

Jenis-jenis Database

Beberapa contoh populer dari masing-masing jenis sistem penyimpanan data dan keuntungan serta kekurangan dari setiap jenis. Konten ini terangkumkan oleh media tutor Laman.io yang banyak mengulas dunia tekno yang kekinian, termasuk Apps dan Gadget.
 

1. Relational databases adalah jenis data yang menyimpan data dalam tabel yang terkait satu sama lain melalui relasi. Setiap tabel memiliki kolom (atau field) yang mewakili atribut data dan baris (atau record) yang mewakili entitas. Dalam relational databases, data dapat terhubung melalui kunci "relasi".

Relasi adalah koneksi antara tabel-tabel yang menyatakan hubungan antara entitas. Ada beberapa jenis relasi dalam relational databases, termasuk:

One-to-one (satu ke satu): Satu entitas dalam tabel dapat terkait dengan satu entitas dalam tabel lain.
One-to-many (satu ke banyak): Satu entitas dalam tabel dapat dikaitkan dengan beberapa entitas dalam tabel lain.
Many-to-many (banyak ke banyak): Beberapa entitas dalam tabel dapat terkait dengan beberapa entitas dalam tabel lain.

Contoh relational databases populer adalah MySQL, PostgreSQL, dan Microsoft SQL Server. MySQL dan PostgreSQL adalah relational databases open-source yang dapat kita manfaatkan secara gratis, sementara Microsoft SQL Server adalah relational databases dari pengmbang Microsoft yang dapat digunakan dengan lisensi berbayar.

Relational databases memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  • Data yang terstruktur dengan baik dan mudah dikelola
  • Dapat untuk mengelola data yang besar dan kompleks
  • Memiliki standar query language yaitu SQL (Structured Query Language)
  • Dapat berguna untuk mengelola data transaksi yang tinggi
  • Namun, relational databases juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
  1. Data yang tidak berstruktur
  2. Data yang berubah dengan cepat
  3. Data yang terdistribusi


2. NoSQL databases adalah jenis database yang menyimpan data dalam format yang tidak berstruktur, seperti document, key-value, dan graph. NoSQL merupakan singkatan dari "Not Only SQL" yang menunjukkan bahwa jenis database ini tidak hanya menggunakan SQL sebagai query language.
 

Databases NoSQL memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan relational databases, antara lain:

  1. Dapat mengelola data yang tidak berstruktur dengan baik
  2. Dapat mengelola data yang berubah dengan cepat
  3. Dapat mengelola data yang terdistribusi dengan mudah
  4. Dapat mengelola data dengan skala yang besar


Contoh NoSQL databases populer adalah MongoDB, Cassandra, dan Redis. MongoDB adalah NoSQL databases yang berbasis document yang dapat digunakan untuk mengelola data yang tidak berstruktur dengan baik. Cassandra adalah NoSQL databases yang berbasis key-value yang dapat digunakan untuk mengelola data yang terdistribusi dengan mudah. Redis adalah NoSQL databases yang berbasis key-value yang dapat digunakan untuk mengelola data dengan skala yang besar dan cepat.

NoSQL databases juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:

  • Kurang cocok untuk mengelola data yang memiliki relasi kompleks
  • Query language yang tidak sestandard seperti SQL
  • Kurang cocok untuk mengelola data transaksi yang tinggi


3. Graph databases adalah jenis database yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data yang terkait dengan hubungan antar entitas. Graph databases menyimpan data dalam bentuk node (atau vertex) dan edge (atau aris). Node mewakili entitas dan edge mewakili relasi antar entitas.
 

Graph databases memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan relational dan NoSQL databases, antara lain:

  • Data yang memiliki relasi kompleks dengan baik
  • Data yang berubah dengan cepat
  • Data dengan skala yang besar
  • Dapat digunakan untuk mengelola data yang terdistribusi


Contoh graph databases populer adalah Neo4j dan Amazon Neptune. Neo4j adalah graph databases open-source yang dapat digunakan secara gratis, sementara Amazon Neptune adalah graph databases yang dikembangkan oleh Amazon yang dapat digunakan dengan lisensi berbayar.

Graph databases juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:

  • Kurang cocok untuk mengelola data yang tidak berstruktur
  • Query language yang tidak sestandard seperti SQL
  • Kurang cocok untuk mengelola data transaksi yang tinggi


Setelah membahas perbedaan dan kelebihan dari relational databases, NoSQL databases, dan graph databases, dapat dikatakan bahwa masing-masing jenis sistem penyimpanan data memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda. 

Relational databases cocok untuk mengelola data yang terstruktur dengan baik, NoSQL databases cocok untuk mengelola data yang tidak berstruktur dengan baik, dan graph databases cocok untuk mengelola data yang memiliki relasi kompleks dengan baik.

Pemilihan jenis sistem penyimpanan data yang tepat sangat penting untuk menjamin efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan data. Setiap organisasi harus mengevaluasi kebutuhan data mereka dan memutuskan jenis sistem penyimpanan data yang paling sesuai.

Beberapa perusahaan dan organisasi juga menggunakan Cloud Database sebagai solusi untuk mengelola data, sebagai alternatif untuk membuat infrastruktur sendiri. [Tagar]


Comments

Popular posts from this blog

6 Fitur Mutakhir Aplikasi Sewa Mobil Movic

Gereja Tertua di Dunia

Bahan di Dapur yang Bisa Bantu Sembuhkan Sariawan